SMPN 98 Jakarta

Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan adalah sebuah proses seumur hidup (Gloria Steinem)

SMPN 98 Jakarta

Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.

SMPN 98 Jakarta

Mengajari anak-anak berhitung memang bagus, tapi yang terbaik adalah mengajari mereka apa yang perlu diperhitungkan. (Bob Talbert)

SMPN 98 Jakarta

Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda. Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depan. (Franklin D Roosevelt)

SMPN 98 Jakarta

Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat adalah kemampuan memimpin murid-murid menjelajahi tempat-tempat baru yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik. (Thomas Groome)

SMPN 98 Jakarta

Kesalahan adalah guru terbaik manusia ketika ia cukup jujur untuk mengakuinya dan bersedia untuk belajar dari mereka.

SMPN 98 Jakarta

Hidupmu adalah milikmu, kamu sendiri yang menentukan baik buruknya, dan kamulah yang memimpin dirimu sendiri, bukan orang lain.

SMPN 98 Jakarta

Kenali dirimu sendiri dulu sebelum kamu mulai berbicara buruk tentang orang lain. Sudah pantaskah kamu menilai orang lain?

SMPN 98 Jakarta

Ketika dia yang pergi memberimu 100 alasan tuk menangis, tunjukkan padanya bahwa kamu punya 1000 alasan tuk tersenyum.

SMPN 98 Jakarta

Syukuri setiap kesulitan. Karena terkadang kesulitan mengantar kita pada hasil yang lebih baik dari apa yang kita bayangkan.

Rabu, 22 September 2010

SELAYANG PANDANG SMPN 98


Firman Allah telah menyebutkan orang yang berilmu akan diangkat beberapa derajat, bagaimana caranya ? Apakah menjadi berilmu dan berderajat adalah sesuatu yang bisa datang tiba-tiba? Tentu tidak. Jawabannya adalah : belajar, belajar dan hanya dengan belajar manusia akan terangkat kederajatannya.
            Pendidikan generasi muda dalam membentuk sumber daya manusia yang potensial merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa. Inti pendidikan itu sendiri pada dasarnya adalah proses alih informasi dan nilai‑nilai yang ada. Selama proses ini terjadi, pengalaman dan penalaran pengambilan keputusan seseorang akan bertambah baik. Hasil akhir suatu proses pendidikan adalah terbentuknya seseorang yang mampu berdiri sendiri, bekerja dan tak pernah berhenti untuk belajar serta mengembangkan apa yang telah diperolehnya.     Proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan secara umum melibatkan empat buah komponen utama, yaitu murid, "guru", lingkungan belajar dan materi pelajaran.  Keempat komponen ini mempengaruhi murid dalam mencapai tujuan belajarnya. Tentunya setiap murid mempunyai berbagai tingkat kemampuan yang berlainan ditinjau dari aspek daya tangkap, pengetahuan yang dimilikinya dalam bidang yang akan dipelajari (prior knowledge), motivasi belajar, ketrampilan belajar (learning skill), tujuan untuk belajar, dll.
Pendidikan formal adalah sarana untuk belajar yang efektif sampai kapanpun. Sarana pendidikan sangat penting untuk dapat mendidik manusia berpikir bening dan jernih, utuh untuk kepentingan dunia dan akhirat.
Fenomena globalisasi secara perlahan namun signifikan menimbulkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Globalisasi tersebut membawa tantangan-tantangan baru bagi semua bangsa di dunia. Kemajuan, keterbukaan, harapan dan keprihatinan yang berbeda-beda bermunculan, terutama mengenai pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam situasi antara harapan dan tantangan ini, eksistensi dan peranan sekolah semakin aktual patut dicermati. Permasalahan utamanya adalah sejauh mana sekolah di Indonesia mengantisipasi datangnya globalisasi. Antisipasi itulah yang merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu institusi sekolah melahiran generasi-generasi penerus yang handal, sesuai visi SMP Negeri 98 Jakarta yaitu Berkualitas berwawasan IMTAQ, IPTEK dan SENI.
Seperti dua buah mata pisau, guru adalah sosok yang menempati posisi paling strategis dalam dunia pendidikan. Bagaimanapun guru adalah profesi yang berinteraksi secara langsung dengan peserta didik. Seperti pepatah jawa yang menyebutkan bahwa guru mengandung makna Digugu lan Ditiru (Ind. : Diikuti kata-katanya dan diteladani perilakunya). Guru yang menghantarkan peserta didik dengan sentuhan-sentuhan insaninya untuk mencerdaskan akal, mental dan kepribadiaannya ke arah pengembangan berbagai kemampuan yang terkandung dalam tujuan pendidikan. Oleh sebab itu keberadaan guru dalam sistem pendidikan merupakan bagian inti yang tidak tergantikan oleh media pendidikan termodern sekalipun. Hal ini sama signifikannya dengan anonim kata “pengajar” dan “pendidik”.
Demikian strategisnya posisi guru, sehingga bukan hanya sebagai tolok ukur kualitas dan kompetensi pendidikan, tetapi juga sebaliknya bila guru berperilaku menyimpang sedikit saja, maka banyak pihak yang menyorotinya. Guru tidak dianggap sebagai unit personal tetapi merupakan satu kesatuan, sehingga tindakan seorang guru akan menjadi acuan masyarakat untuk menilai semua guru di dunia. Perspektif masyarakat seperti iniah yag menuntut guru untuk mempunyai komitmen yang besar terhadap tugasnya, berdedikasi tinggi, memiliki pengetahuan, persepsi, wawasan, dan sikap yang tepat terhadap pendidikan dan peserta didik serta menguasai materi, menguasai metodologi pembelajaran, penguasaan media atau alat peraga, pengelolaan kelas, teknik-teknik evaluasi, dan layanan pembelajaran remedial, serta mampu menjadi suri teladan bagi para siswa di lingkungannya.
Begitu besarnya tanggungjawab seorang guru menanggung predikat  Pahlawan Tanpa Tanda Jasa dan selalu mengingat pepatah “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”. Semua terbayar lunas ketika peserta didiknya menjadi besar, berguna dan bersahaja.

JAYALAH INDONESIAKU .. !!



SEJARAH

SMP Negeri 98 Jakarta berdiri pada tahun 1968 dengan nama SMPN 41 Filial. Nama SMPN 41 Pilihan diberikan karena pada waktu pertama berdiri SMPN 98 Jakarta masih menginduk ke SMPN 41 Jakarta. Adapun yang menjadi Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bp. Adung Supriadi dengan Wakil Kepala Sekolah Bp. H. Ti-ich Sibi.

Nama-Nama Kepala SMPN 98 Jakarta:
No.      Tahun                                     Kepala Sekolah
1.             2009 – sekarang                        Dra. Hj. Betty Aflinda, MM    
2.             2004 – 2009                  Drs. H. Diponegoro Usul, M.Pd                                  
3.             2000 - 2004                   Dra. H. Tjik Ayu Mursyid                                            
4.             1998 - 2000                   H. Surban Batubara                           
5.             1995 - 1998                   H. Ti-ich Sibi               
6.             1993 - 1995                   Drs. Zainudin Lingga                          
7.             1989 - 1993                   H. Abu Thalib SH
8.             1985 - 1989                   H. Ti-ich Sibi
9.             1981 - 1985                   H. Abdul Syukur
10.         1977 - 1981                   H. Adung Supriadi
11.         1968 - 1977                   H. Adung Supriadi (SMPN 41 Filial)

Adapun dari SMPN 98 ada beberapa guru yang pernah mengajar, meningkat jenjang karirnya menjadi Kepala Sekolah, diantaranya adalah :           

1.      M. Harahap, BA
2.      H. Ti-ich Sibi
3.      Ibu Nainggolan
4.      Ibu Yanidar Ismet
5.      Drs. H. Suprapto, MM
6.      J. Suwarno
7.      Drs. Suripto
8.      Ibu Martinah, BA
9.      M. Husin, BA
10.  Drs. H. Ponidi H. W, MM
                       
Gedung SMPN 98 Jakarta terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 diperuntukkan untuk Ruang Guru, Ruang Kepala Sekolah, Ruang Tata Usaha, Lab IPA, Ruang Audiovisual, Ruang Ekskul, Perpustakaan, Ruang BP, sedangkan Lantai 2 dan 3 diperuntukkan untuk Ruang Kelas dan kegiatan belajar mengajar. Sampai saat ini jumlah siswa SMP Negeri 98 Jakarta kurang lebih sebanyak 720 orang, dengan 18 kelas, Kelas VII berjumlah 6 kelas, Kelas VIII berjumlah 6 kelas dan Kelas IX berjumlah 6 kelas. Adapun jumlah siswa per kelas berjumlah maksimal 40 siswa.




VISI

Berkualitas berwawasan IMTAQ, IPTEK dan SENI



MISI

  1. Unggul dan bermutu dalam pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang adaptif dan proaktif
  2. Unggul dan bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar penilaian pendidikan.
  3. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
  4. Unggul dan bermutu dalam mewujudkan pengembangan fasilitas pendidikan yang uptodate dan canggih
  5. Unggul dan bermutu dalam mewujudkan standar kelulusan.
  6. Unggul dan bermutu dalam peningkatan kelembagaan dan manajeman.
  7. Unggul dan bermutu dalam mewujudkan pengembangan standar pembiayaan.



TUJUAN PENDIDIKAN

Secara umum, tujuan pendidikan di SMPN 98 Jakarta sama dengan tujuan Pendidikan Nasional. Namun, secara khusus pendidikan di SMPN 98 Jakarta menjadikan manusia yang cerdas, terampil, mandiri, beriman dan berakhlaq yang baik. Cerdas, artinya mampu berpikir , menelaah dan menyimpulkan sesuatu. Terampil , artinya mampu membuat, memperbaiki bahkan merenovasi sesuatu di lingkungannya menjadi lebih baik dan manfaat. Dan mandiri, artinya mampu memahami diri sendiri, mengerti lingkungan, dapat menyesuaikan dengan keadaan sekitar, mempunyai tangung jawab terhadap diri, tahan terhadap goncangan hedonisme, dan sanggup berkolaborasi dengan lingkungan.



KURIKULUM

SMP Negeri 98 Jakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006, yang terintegrasi dengan iman dan taqwa serta pengembangan IPTEK sesuai tuntutan masa depan. Dalam penyelenggaraan pendidikan SMP Negeri 98 Jakarta juga menggunakan metode-metode Contekstual Teaching and Learning (CTL), Quantum Learning dan Colaborative Learning, melayani dan menyalurkan bakat siswa, dengan menyelenggarakan program pengayaan, kelas pemantapan siswa, kelas pembinaan, kelas remedial dan ekstrakurikuler.

Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni-budaya, kelompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.

Pengembangan Diri di sekolah meliputi program berikut :

v  Bimbingan Karir (BK)
Dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran dengan alokasi waktu 1 jam pelajaran.  Kegiatan ini meliputi pemberian pelayanan terhadap :
1.      masalah kesulitan belajar peserta didik
2.      pengembangan karir peserta didik
3.      pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4.      masalah dalam kehidupan sosial peserta didik
v  Rohani Islam dan Kristen
Bertujuan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
v  Pramuka
Bertujuan melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri
v  Pramuka
Bertujuan melatih peserta didik untuk terampil melaksanakan P3K dan mengembangkan sikap kerjasama dan jiwa sosial.
v  Paskibra
Bertujuan melatih keterampilan baris-berbaris dan menanamkan nilai nasionalisme dan patriotisme peserta didik
v  Kesenian (Teater, Vokal, Tari, Lukis)
Menanamkan nilai-nilai estetika dan mengembangkan apresiasi seni dan budaya.
v  Olah raga (Basket, Bulu Tangkis, Futsal, Voli)
Pengembangan olahraga prestasi olahraga, dan menyalurkan minat dan bakat peserta didik.
v  Beladiri (Taekwondo, Karate dan Pencak Silat)
Bertujuan melatih peserta didik untuk mampu mengembangkan seni bela diri.
v  Manajemen Qalbu (MQ)
Bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
v  Upacara bendera dan peringatan hari besar nasional
Bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme serta kedisiplinan.
v  Jum’at Bersih (JUMSIH)
Bertujuan untuk memberikan kesadaran dan membiasakan peserta didik untuk menjaga kebersihan.
v  Matematika Club, English Club, Sains Club, IPS Club
Bertujuan untuk mengembangkan minat, kemampuan dan potensi anak di bidang akademik serta menyiapkan anak untuk menghadapi lomba-lomba di bidang mata pelajaran tersebut.
Pada umumnya, program tersebut dilaksanakan 1 sampai 2x dalam seminggu sesuai dengan jadwal masing-masing. Khusus untuk Rohani Islam dilaksanakan tidak hanya hari Sabtu, tetapi juga tiap hari Jum’at pada pagi hari dalam bentuk Ceramah Umum (Manajemen Qolbu), sementara Rohani Kristen dilaksanakan pada hari Jum’at dalam bentuk Kebaktian. Program Pembiasaan dilakukan melalui kegiatan Upacara, Do’a bersama sebelum kegiatan belajar, dan Jumsih (Jum’at Bersih) setelah KBM berakhir. 
Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas di SMP negeri 98 berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
v  Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester, mengikuti UH dan ULUM/UKK seluruh mata pelajaran pada kelas tersebut;
v  Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
v  Di sekolah kami, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.
v  Tidak terdapat nilai di bawah KKM maksimal 3 mata pelajaran pada semester yang diikuti.
Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 98 Jakarta setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
v    Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
v    Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
v     Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
v     Lulus Ujian Nasional.